Sunday 27 February 2011

Khutbah Larangan RIBA

Imam Ahmad dalam al-Musnad (1/62) meriwayatkan daripada Sa'id bin al-Musayyab bahawa dia berkata, "Saya mendengar Uthman bin Affan r.a menyampaikan khutbah di atas mimbar dan beliau berkata, "Saya pernah menukar kurma dari kebun seorang Yahudi bani Qainuqa'. Saya menukar kurma tersebut dengan kurma yang lain dan saya meminta lebih. Kemudian cerita ini sampai kepada Rasulullah SAW dan Beliau bersabda, 'Wahai Uthman! jika kamu membeli maka suruhlah orang menjual untuk menimbang (kurmamu dan kurmanya dengan tukaran yang sama). Dan jika  kamu hendak menjual maka timbanglah (kurmamu dan kurmanya dengan timbangan yang sama juga).'

Sumber: Petunjuk hidup berkualiti

Sunday 20 February 2011

Semut dan Sebiji Gandum

Pada suatu hari Nabi Sulaiman a.s bertanya kepada seekor semut, "Wahai semut, banyak mana rezeki yang engkau peroleh daripada Allah dalam tempoh setahun?" Lantas semut pun memberitahu bahawa rezeki yang diterimanya  hanya sebesar biji gandum. Mendengarkan jawapan itu, Nabi Sulaiman a.s pun memelihara semut itu di dalam sebuah botol. Ia dibekalkan dengan sebiji gandum.

Selepas setahun, baginda dapati hanya sebahagian daripada biji gandum itu yang luak. "Mengapa tidak dihabiskan gandum itu?" tanya Nabi Sulaiman a.s hairan. Semut pun berkata, "Dahulu aku bertawakal dan pasrah kepada Allah. Aku yakin Dia tidak akan lupakan aku. Ketika aku pasrah kepada kau, aku tidak yakin sama ada kau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga kau memberikan aku sebiji gandum lagi. Sebab itu aku perlu meninggalkan sebahagian daripadanya untuk bekalan pada tahun berikutnya."

Datangnya Kematian Menurut Al-Quran

Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarinrisiko-risiko kematian. Katakanlah (ya Muhammad): "Sekiranya kamu berada di rumahmu, nescaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (Ali Imran : 154)

Kematian akan mengejar sesiapapun walaupun ia lari menghindarinya Katankanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Al-Jumu'ah : 8)

Kematian datang secara tiba-tiba "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusakannya esok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."                  (Luqman : 34)

Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat "Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Munafiqun : 11)

Friday 18 February 2011

SEBUTIR KURMA

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adhamberniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua didekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dandibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu sebagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.


Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya, "Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.


"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.


Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.

Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempatpenjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda , "4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.



"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.  "Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?" Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.


"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkaumenghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?"


"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."


"Dimana alamat saudara-saudaramu?Biar saya temuimereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.


"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain." "O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."


Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi cerita ini. Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? Lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu..."

Semoga bermanfaat.


Jenis Wanita Malang

'Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang Ananah, yang Mananah, dan yang Hananah, dan jangan engkau kahwini yang Hadaqah, yang Baraqah dan yang Syadaqah.'



- Wanita Ananah : banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau buat-buat sakit.


- Wanita Mananah : suka membangkit-bangkit terhadap suami. Wanita ini sering menyatakan, 'Aku membuat itu keranamu' .


- Wanita Hananah : menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.


- Wanita Hadaqah : melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.


- Wanita Baraqah : ada 2 makna, pertama yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya, kedua dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.


- Wanita Syadaqah : banyak cakap tidak menentu lagi bising.


Dicatat oleh Imam Al-Ghazalli.


Wednesday 16 February 2011

Mengapa ALLAH tidak Makbulkan Doa Kita

Setiap hari kita menadah tangan berdoa memohon bermacam perkara dari Allah ta'ala. Siang malam pagi petang kita berdoa. Malah ada masa-masa kita berdoa hingga mengeluarkan air mata. Namun, mengapa doa kita masih tidak diperkenankan? Mengapa Allah tak makbulkan doa kita? Apa silapnya?  
 
Sedangkan Allah Ta'ala telah pun berjanji melalui firmanNya di dalam Quran;
 
“Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al-Mu’minun : 60)
 
Allah telah berjanji, tapi hairan,mengapa doa-doa kita langsung tidak memberikan sebarang kesan. Apa kita minta dan doa hari-hari, tak pernah kita dapat. Di mana silapnya? “Mengapa doaku tak di kabul ?” 
 
Pertanyaan ini sebenarnya pernah dilontarkan kepada seorang ahli sufi dan wali terkenal, Ibrahim bin Adham. Apabila ditanya “Mengapa doa tidak dikabulkan?”.
 
Lantas Ibrahim Adham pun menjawab, “Doa tidak dikabulkan kerana hati kamu telah mati.”
 
Lalu ditanyakan lagi, “Apa yang boleh mematikan hati?”.  
 
Beliau menjawab, “ Ada lapan perkara, diantaranya:
 
  • Kamu mengetahui hak Allah, tapi kamu tetap tidak menunaikan hakNya itu. (Malah ada ramai pun yang tak tahu apakah itu hak-hak Allah yang perlu kita tunaikan, tahukah anda?)
 
  • Kamu membaca Al-Qur’an tetapi kamu tidak mengamalkan hukum-Nya. (Yang baca Quran memang OK, tapi bacakah anda? Baca Quran pun jarang sekali, tapi mengharapkan doa dimakbulkan…)
 
  • Kamu mengatakan cinta Rasulullah tetapi kamu tidak mengamalkan sunnahnya. (Kita ni jangan kata cinta, sesetengahnya malah memperlekeh sunnah-sunnah Nabi SAW. Kata sunnah dah ketinggalan zaman dan sebagainya.)
 
  • Kamu mengatakan takut mati tetapi masih tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi mati. (Bersediakah anda untuk mati? Apa bekalan yang kita dah persiapkan?)  
 
  • Kamu mengakui bahawa syaitan itu musuh, tetapi kamu ikut perangai syaitan. (Cuba periksa diri, apakah perangai syaitan yang ada dalam diri kita?)
 
  • Kamu selalu berdoa supaya terhindar dari api neraka, tapi kamu sendiri yang melemparkan dirimu ke dalamnya. (Doa minta jauh azab neraka kononnya, tapi dosa dan maksiat kita buat dengan selamba jer. Boleh makbul ker doa kita?)  
 
  • Kamu ingin memasuki Syurga, tapi kamu masih tidak melakukan amal soleh. (Kita hari-hari minta doa untuk masuk syurga, tapi buat amal ibadat malas. Solat kita cuaikan, solat sunat jarang sekali, quran kita tak baca, zikir memang tak buat, sedekah amal jariah kita kedekut taik hidung masin. Tapi kata nak syurga. Macammana tu?)  
 
  • Kamu sibuk memikirkan kesalahan dan keburukan orang lain, sedangkan keburukan dan kesalahan diri sendiri tidak pernah kamu hiraukan. (Asyik-asyik kata orang ni salah, orang ni tak betul. Kutuk sana kutuk sini. Tapi rupa-rupanya 'mengata dulang paku serpih, mengata orang dia yang lebih')
 
  • Kamu mendapat pelbagai kenikmatan yang diberikan Allah swt, tetapi kamu tidak pernah bersyukur dengan mematuhi segala perintah Allah. (Tubuh badan sihat sokmo, perut kenyang sentiasa, tapi 'Alhamdulillah' pun tak boleh nak ucap.)  
 
  • Kamu menguburkan jenazah orang lain, tapi tidak menginsafi diri kamu sendiri bahawa kelak kamu juga akan dikuburkan. (Tengok berita atau baca cerita pasal orang mati hari-hari, tapi tak pernah rasa insaf melihat kematian. Kita duk rasa nyawa kita panjang lagi. Kita rasa kita boleh hidup lama lagi. Lantas kita menjadi begitu culas dalam membuat bekalan hari kemudian.)
 
“Jika begitu, bagaimana mungkin Allah dapat mengkabulkan doa kamu?”
 
 
Itulah diantara sebab-sebab mengapa DOA kita tak dikabulkan oleh Allah swt. Padahal kita sangat mengharapkan doa kita dikabulkan oleh Allah swt, dan permintaan kita segera dijawab oleh-Nya.
 
Apa-apapun, kita TIDAK seharusnya berputus asa dalam berdoa. Yakinlah, jika kita minta pada Allah dengan penuh pengharapan, insyaAllah permintaan kita pasti diperkenankan.
 
Justeru, marilah kita terus berdoa lagi dan lagi, baiki diri dan nilailah apa yang telah berikan kepada kita dalam kehidupan hari ini. Keperitan yang dirasa hari ini, mungkin ia menjadi kemanisan pada hari esok. Kemanisan hari ini, belum tentu juga kenikmatan hari esok. Maka, sentiasa lah bertawakal kepada Allah dan jangan sekali-kali berputus asa berdoa kepadaNya.
 
Sekian, semoga ada manfaat.

 
 
'(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (ar-Raad : 28). 

Berkat Sayang dan muliakan kucing


Kisah Dari Tanah Suci ini untuk iktibar bersama. Kisah ini mengenai seorang wanita Muslimah Melayu berasal dari Perak yang menunaikan haji kira-kira enam tahun lalu. 


Wanita ini kerana sudah tua dan uzur, lutut pun lemah dan sentiasa sakit, menggunakan kerusi roda semasa tawaf dan saie. Dia mengupah petugas Arab menolaknya, tujuh kali pusingan tawaf dan tujuh kali berulang alik antara Bukit Safa dan Marwah. 

Beliau menunaikan tawaf rukun dan saie saja. Yang sunat tak mampu kerana uzur. Lagi pun wangnya hanya cukup-cukup saja. Namun, ada satu amalan mulia dimiliki Muslimah ini. Yakni mencontohi sunnah Nabi s.a.w., mengasihani dan menyayangi kucing di desanya. 

Dia amat suka memelihara kucing. Di rumahnya banyak kucing. Dia melayan makan dan minum kucing. Dia pungut kucing yang dibuang orang, diberikan makan dan minum, dirawat dan dimandikan dengan sabun wangi. 

Walaupun banyak kucing jalanan itu lemah, sakit, kurus kering atau lumpuh, tetap diambilnya untuk dirawat di rumahnya. Ada yang berkudis dan sakit serius. Pendeknya rumahnya menjadi pusat kucing kurap. 

Maka terkenallah rumahnya jadi pusat rawatan kucing. Mana-mana kucing yang mati dikuburkan di kebunnya. Demikian begitu kasih Muslimah ini kepada makhluk Allah yang lemah lembut itu. 

Justeru, ada kucing-kucing peliharaannya manja, gemuk dan sihat, serta cantik-cantik belaka, berkat khidmatnya, yang ikhlas. Tahun itu beliau berangkat, menunaikan haji dengan menggunakan perkhidmatan Tabung Haji. Gembira dan sayu nian kalbunya, kerana hajatnya untuk ke Tanah Suci, solat di Masjidilharam dan melihat Baitullah di depan mata sudah terkabul sudah. 

Ingin di hatinya untuk tawaf banyak-banyak seperti orang muda dan sihat. Tetapi apakan daya, lututnya sakit manakala badan uzur. Setelah solat fardu sentiasalah beliau memanjatkan doa dan pertolongan Allah, agar hajatnya dimakbulkan. Pada suatu hari, semasa hendak pergi solat di Masjidilharam dengan keadaan bertongkat, beliau terjumpa seekor kucing yang kurus, comot, lemah dan lapar. 

Apabila kucing itu hendak bangun berjalan, ia jatuh berkali-kali. Kasihan nian wanita tua itu melihat makhluk Allah itu menderita dan sengsara di kota suci Makkah. 
Lantas diambilnya kucing itu, diurutnya tubuhnya yang lemah itu. Dibelikan sebungkus nasi berlauk dan diberikan minum air zam-zam yang murni. 

Dengan takdir Allah, kucing itu pulih dan sihat. Kucing itu telah menggesel kaki Muslimah tadi, lalu menjilat kedua-kedua tapak kakinya. Ajaib sungguh, kaki dan lututnya yang sakit tadi, tiba-tiba menjadi sihat dan kuat, seperti orang muda. 

Muslimah tua tadi dapat tawaf sebanyak-banyaknya, ikut suka hatinya. Tertunailah hajat yang terbuku di hatinya selama ini, berkat menolong seekor kucing di Makkah yang mulia itu.. 
Setelah tawaf wida (selamat tinggal) dan menziarahi Masjid Nabawi, hajah yang solihah tadi berserta rombongannya bersiaplah untuk pulang ke Malaysia. 

Sewaktu hendak menaiki tangga pesawat di Jeddah, Muslimah tua tadi terlopong melihat seekor kucing yang mirip kucing yang ditolongnya sewaktu di Makkah dulu. 
Kucing itu duduk di sisi tangga pesawat itu sambil matanya merenung sayu padanya. Apabila Muslimah tadi sampai ke anak tangga teratas, kucing tadi ghaiblah daripada pandangannya. 

Demikianlah ganjaran dan berkat orang yang mengasihi kucing, seperti Nabi kita s.a.w. mengasihinya di dunia ini, lebih-lebih besarlah pahala menunggunya di alam akhirat nanti. Amin. - lanh 


Penggali Kubur Jumpa Otak 20 Tahun Dalam Tanah Masih Elok]]

SEBERANG PRAI - Tuhan Maha Besar. Lebih 50 orang ahli keluarga Allahyarham Salasiah Jasni, 78, yang hadir pada majlis pengebumiannya di Tanah Perkuburan Islam Permatang Tok Labu, Penaga di sini menyaksikan bukti kebesaran Ilahi.


Ini kerana, sebaik tiba di tanah perkuburan itu, mereka terkejut apabila dua penggali kubur yang sedang menyiapkan liang lahad untuk Salasiah menunjukkan penemuan otak manusia.


Lebih mengejutkan sebaik penemuan otak itu beberapa kejadian aneh berlaku hingga menyebabkan semua ahli keluarganya beristighfar panjang dan memuji kebesaran Allah.


Menghairankan otak manusia yang ditemui itu masih dalam keadaan baik sedangkan tulang dan papan keranda dipercayai dari kubur lama bersebelahan liang lahad yang baru di gali itu sudah hancur.

Cucu Allahyarham, Shuhaili Che Ros, 37, berkata, penemuan otak manusia yang masih dalam keadaan elok itu amat menghairankan ahli keluarganya.

“Sepanjang pengetahuan kami otak manusia yang ditemui itu berasal dari sebuah liang lahad yang sudah berusia 20 tahun.

“Malah papan keranda dan semua tulang milik si mati sudah reput tetapi otak ini masih dalam keadaan baik dan sempurna,” katanya.

Menurutnya, dia mengambil otak yang dipenuhi lumpur itu dan meletakkan di atas daun pisang sambil diperhatikan ahli keluarganya yang lain.

“Menghairankan, otak itu kemudiannya dilihat bertukar menjadi bersih dan lumpur yang melekat padanya tertanggal dengan sendiri.

“Kami tidak mengusiknya dan selepas hampir 20 minit otak itu kemudiannya berubah warna dari kehitaman kepada warna merah dan pada masa sama urat darah mula timbul menyebabkan kami melihat ia seperti otak baru,” katanya.

Setelah itu otak berkenaan kemudiannya dikebumikan semula bersama jenazah neneknya.

Dalam pada itu penggali kubur yang menemui otak itu, Saad Shaari, 60, berkata, ini adalah pengalaman peliknya yang pertama selepas hampir 30 tahun menjadi penggali kubur.

“Saya dan adik, A Rahim, 55, menemui otak ini ketika hampir separuh menyiapkan liang lahad untuk Allahyarham Salasiah.

“Menghairankan sepatutnya otak ini sudah hancur bersama tulang dan papan keranda,” katanya.

Menurutnya lagi, begitu juga ketika kerja penggalian dijalankan kerana ia melibatkan penggunaan cangkul dan skop, tetapi otak itu masih lagi ditemui dalam keadaan sempurna.

“Ini ialah salah satu kebesaran tuhan dan kita yang melihatnya sepatut mengambil pengajaran dari penemuan ini.

“Di samping itu, penemuan ini juga bagi saya adalah satu ingatan agar kita sering melakukan kebaikan sepanjang hidup ini kerana Allah tidak pernah memungkiri janjinya memberi kebaikan kepada hambanya yang melakukan kebaikan,” katanya.

Saad berkata, liang lahad lama yang terletak bersebelahan kubur Salasiah itu adalah milik seorang hamba Allah yang sentiasa membaca al-Quran. -MC

Ulasan MC
Benar, ia kebesaran Ilahi. Apatah lagi apabila " otak " itu semasa di atas dunia ini digunakan untuk merenung tanda-tanda kebesaran Ilahi serta yang memahamkan sifat-sifat Allah, Rabbul Jalil. Tentulah Allah menyayangi " otak " sedemikian, bukan otak yang hanyir yang hanya memikirkan bab-bab duniawi dan "ghairulllah" (yang lain daripada Allah)

Anak Kecil Menangis kena "Usik"

kisah ni diambil dari malaysianbikers....kalau ada yang nak tambah/betulkan, silakan...benda baik patut dikongsi..


Kisahnya bermula canih. Masa anak aku kecik lagik (baru abis pantang), kitorg blk ke kg di kedah. Bila dah balik KL, anak aku ni takmoh tido malam & asik melalak2..Tak tdo kitorg mlm tu..Esoknya bawak jumpa sorg ustaz kat masjid Kajang, dia kata ada mende ngikut sbb mende tu berkenan & hormat ngan anak aku ni yg cerdik & ada ciri2 khalifah (ayat ustaz tu), so nak ajak main...Alhamdulillah suma ok pas berubat..

Ada beberapa tips yg boleh dikongsi:

1. Kalo berjalan jauh (especially ngan budak kecik), jgn terus stop di destinasi yg dituju (rumah, hotel, etc..). Singgah dulu mana2 tempat sbb takut ada mende ngikut (tak kira siang/mlm). Masa singgah tu, amik seketul batu/ sehelai daun, selawat & cakap "Jangan ikut kami/aku, ikut daun/batu ni". Then baling batu/daun tu, & teruskan perjalanan ke destinasi..

2. Kalo anak mengangis mlm tak henti, cuba tekan2 telapak kaki dia ngan ibu jari. Kalo anak menangis lagi kuat, maybe ada 'mende' dok nyakat. Kalo tak, mungkin kembung ke ape.

3. Satu lagi tanda ada 'mende' kaco kalo anak menangis mata terbeliak dok pandang atas.

4. Kalo terjadi spt 2&3 di atas, cuba azan & iqamat (sebaik2nya 7 kali) & baca ayat kursi & 3 Qul (7 kali)

5. Kalo tak berjaya jugak, amik bawang putih/merah, kunyah2 sket supaya berair & sapukan kat pelipat2 (area belakang lutut & siku), dahi & tulang belakang. Ni area 'mende' ni masuk/keluar badan orang. Bila sapu bawang tu 'dia' kana panas.

Lain2 tips yg boleh dikongsi:
1. Sentiasa bagi salam b4 masuk umah. Especially kalo balik mlm, selawat & baca ayat kursi b4 bukak pintu

2. Kalo balik mlm sorg2, seelok2nya jgn trus masuk bilik kalo anak2 dah tido. Kalo lom solat, solat dulu. Kalo dah, amik wudhu' b4 masuk tido.

3. Kalo gi bercuti ke hotel, b4 masuk bagi salam. Then trus selak suma curtain bagi cahaya masuk & kibas2kan katil.

Sedikit ilmu utk dikongsi bersama. Ustaz tu pon dah pesan, dia dah bagi ilmu2 ni..kena sebarkan kat org lain. Moga jadik pedoman & panduan bersama. Kalo ada tips2 nak kongsi pon bole jugak..wallahua'lam

Dia Peluk Islam Kerana Melihat Kebenaran Al-Quran Mengenai Fir'aun


selatanonline


Pada pertengahan tahun 1975, Perancis yang ketika itu di bawah pemerintahan Presiden Francisco Mitterand menawarkan kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis mumia Firaun, Ramsess II yang sangat terkenal.

Firaun yang dikatakan hidup di zaman Nabi Musa yang akhirnya mati tenggelam dalam Laut Merah ketika mengejar Musa dan para pengikut baginda yang melarikan diri daripada kekejamannya.


Mesir menyambut baik tawaran itu dan membenarkan mumia itu diterbangkan ke Paris. Malah ketika sampai di sana kedatangan mumia itu disambut dengan pesta dan keramaian. Ini termasuklah apabila Mitterand dan para pemimpin Perancis yang lain tunduk hormat ketika mumia itu dibawa lalu di hadapan mereka.

Mumia itu kemudiannya diletakkan di ruang khas di Pusat Arkeologi Perancis. Di situ ia bakal diperiksa sekali gus membongkar rahsianya oleh para pakar, doktor bedah dan autopsi Perancis yang dipimpin oleh doktor yang sangat terkenal, Prof. Dr. Maurice Bucaille.

Bucaille seorang pakar bedah kenamaan Perancis yang dilahirkan di Pont-L’Eveque pada 19 Julai 1920. Memulakan kerjaya di bidang perubatan am dan pada tahun 1945 beliau diiktiraf sebagai pakar di bidang gastroentorologi.

Ramai kerabat diraja dan keluarga pemimpin dunia menggunakan khidmat Dr. Bucaille, termasuk Raja Faisal Arab Saudi dan pemimpin Mesir, Anwar Sadat.

Lalu kesempatan beliau untuk membedah dan menyiasat mumia Firaun, mengerah seluruh tenaga dan mindanya untuk menguak misteri di sebalik penyebab kematian raja Mesir kuno itu.

Ternyata, hasilnya sangat mengejutkan. Dr. Bucaille menemukan sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumia tersebut sebagai bukti terbesar bahawa Firaun itu mati akibat tenggelam di dalam laut. Iaitu jasadnya segera dikeluarkan dari laut, ‘dirawat’ segera dan dijadikan mumia supaya jasad itu kekal awet.


Namun penemuan itu menimbulkan persoalan yang sangat besar kepada Dr. Bucaille.

Bagaimana jasad tersebut masih dalam keadaan sangat baik berbanding jasad-jasad yang lazimnya tenggelam dan dikeluarkan daripada laut?


Lalu beliau menyiapkan sebuah laporan akhir yang diyakininya sebagai penemuan baru, iaitu proses menyelamatkan mayat Firaun dari laut dan kaedah pengawetannya.

Laporan tersebut diterbitkan dengan tajuk; Mumia Firaun: Sebuah Penelitian Perubatan Moden (judul asalnya; Les Momies Des Pharaons Et La Midecine). Ekoran penerbitan laporan itu, Dr Bucaille dianugerah penghargaan tertinggi kerajaan iaitu Le Prix Diane Potier-Boes (Penghargaan Dalam Sejarah) oleh Academie Frantaise dan anugerah Prix General daripada Academie Nationale De Medicine, Perancis.

Namun seorang rakan sempat membisikkan kepada Dr. Bucaille bahawa penemuan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru.

“Jangan tergesa-gesa kerana sesungguhnya umat Islam telah berbicara mengenai peristiwa Firaun yang mati lemas dan mayatnya dipelihara sehingga hari ini!”

Namun kata-kata itu ditentang keras oleh Dr. Bucaille kerana beliau menganggap sangat mustahil. Baginya membongkar sesebuah misteri yang lama tidak mungkin dapat diketahui kecuali dengan perkembangan teknologi moden, peralatan dan makmal canggih yang mutakhir dan tepat.

Kisah Firaun dalam al-Quran


Hakikatnya Dr. Bucaille menjadi serba salah dan bingung apabila diberitahu bahawa al-Quran yang diyakini dan dipercayai oleh umat Islam telahpun meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian mayatnya diselamatkan.

Beliau semakin tertanya-tanya, bagaimana perkara seperti itu dapat diterima oleh akal kerana mumia itu baru sahaja ditemui sekitar tahun 1898. Sedangkan al-Quran telah ada di tangan umat Islam sejak ribuan tahun sebelumnya.

Sambil mata tidak lepas memandang mumia Firauan yang terbujur di hadapannya, Dr. Bucaille terus tertanya-tanya bagaimana al-Quran dapat membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari hancur sejak ribuan tahun lalu.


“Apakah masuk akal di hadapanku ini adalah Firaun yang cuba menangkap Musa (Nabi)? Apakah masuk akal Muhammad (Nabi) mengetahui hal sejarah ini? Pada hal kejadian Musa dikejar Firaun telah berlaku sebelum al-Quran diturunkan,” bicara hatinya sendirian.

Lalu beliau mendapatkan kitab Injil yang di dalamnya hanya membicarakan Firaun yang tenggelam di tengah laut saat mengejar Nabi Musa tetapi tidak diceritakan mengenai mayat Firaun.

Sementara dalam Kitab Perjanjian Lama (Injil Lama) pula yang diceritakan dalam kitab itu hanyalah: “Air (laut) pun kembali seperti sebuah lautan yang berombak dan beralun, menenggelamkan kereta-kereta (chariot) kuda, pasukan berkuda dan seluruh bala tentera Firaun tanpa ada seorang pun yang berjaya menyelamatkan diri. Tetapi anak-anak Israel dapat menyelamatkan diri atas daratan kering di tengah-tengah laut itu”. (Exodus 14:28 dan Psalm 136:15)

Dr. Bucaille sangat terkejut kerana tidak ada disebut langsung mengenai apa yang terjadi seterusnya kepada mayat Firaun selepas tenggelam itu.

Ini menjadikan beliau semakin kebingungan.

Apabila mumia dikembalikan semula ke Mesir, Dr. Bucaille terus mendapatkan kepastian mengenai mumia itu. Lalu beliau memutuskan untuk bertemu dengan para ilmuwan Islam mengenai sejarah Nabi Musa, kekejaman Firaun sehinggalah Bani Israel meninggalkan Mesir dan dikejar Firaun dengan seluruh bala tentera di belakang mereka.

Maka salah seorang mereka terus bangun dan membaca ayat al-Quran berhubung sejarah tersebut untuk Dr. Bucaille mendengarkannya sendiri:

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badan kamu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudah kamu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Yunus: 92).”

Apabila mendengar ayat ini, hati Dr. Bucaille benar-benar tersentuh. Beliau akhirnya mengakui kebenaran ayat itu kerana ia dapat diterima akal dan memberikan satu inspirasi serta dorongan kepada sains untuk maju meneroka lebih jauh lagi.

Lalu dengan hati yang begitu bergetaran dalam menahan sebak dan keharuan, beliau pun bangun dan dengan suara yang lantang berkata: “Sesungguhnya aku masuk Islam dan beriman dengan al-Quran ini.”


Tidak sekadar beliau mengakui kebenaran dan memeluk Islam tetapi beliau kemudiannya pulang ke Perancis dengan menggali seluruh isi al-Quran.




Akhirnya beliau berjaya menerbitkan buku yang sangat mengejutkan seluruh dunia dan sehingga kini telah diterjemahkan dalam pelbagai bahasa pada tahun 1976, iaitu The Bible, the Qur’an, and Science : The Holy Scriptures Examined in the Light of Modern Knowledge.

Melalui buku ini, Dr. Bucaille yang kemudiannya dikenali sebagai Dr. Yahya Maurice Bucaille berjaya membuktikan bahawa al-Quran adalah selari dengan fakta-fakta sains sementara kitab Injil adalah sebaliknya.

“Sains dan Islam umpama saudara kembar yang tidak boleh berpisah. Ini kerana dalam Injil terdapat pelbagai kesilapan dari aspek saintifik tetapi tiada sedikitpun kesilapan seperti itu ada dalam al-Quran.

“Al-Quran yang di dalamnya diceritakan segala penjelasan mengenai fenomena alam semula jadi yang sangat bertepatan dengan sains moden,” katanya.

Beliau memberikan kesimpulan bahawa tidak syak lagi al-Quran benar-benar kalam Allah. - Siti Ainiza- sumber


   

     

Petua untuk murah rezeki dan dijauhkan kesulitan

 (Peringatan untuk diri)

Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.


Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"

Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah roman mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Roman mukanya berseri.

Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan sesuatu pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya.


Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun persoalannya nescaya dapat diatasi.

Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang di dalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.


Followers