Ibnu Zanjuyah dalam kitabnya "al-Amwal" meriwayatkan sebuah khutbah Abu Bakar r.a yang bersumber dari Sa'id bin Abi Maryam. Dia berkata, saya mendengar khabar bahawa ketika Abu Bakar r.a menjadi khalifah, dia pernah menyampaikan khutbah di atas mimbar. Ia memulakan khutbahnya dengan membaca hamdalah, kemudian dia berkata:
"Demi Allah, kami sekarang beada di tengah-tengah kalian dan kalau sahaja tidak termasuk menyia-nyiakan urusan kalian, maka saya lebih senang kalau urusan ini diamanatkan kepada orang yang paling benci terhadapku, kemudian dia tidak memperoleh kebaikan (dalam mengurus masalah ini). Ingatlah bahawa orang yang paling celaka di dunia dan di akhirat adalah para raja (Al-Muluk)."
Kemudian Abu Bakar r.a mengangkat mukanya ke arah langit. Orang ramai menjadi hairan, tercengang dan serius memperhatikannya. Abu Bakar r.a melanjutkan pembicaraannya, "Tenanglah kalian, sungguh (kelihatannya) kalian tergesa-gesa (menyimpulkan). Sesungguhnya tidak ada seorangpun raja di dunia ini yang menguasai kekuasaannya, melainkan Allah SWT yang sudah mengetahui terlebih dahulu sebelum ia menguasai kekuasaanya itu.
Ketika seorang raja telah melalui setengah daripada umurnya , rasa takut dan sedih pun sering menghampirinya. Ia tidak boleh merasa senang dengan segala hal yang ia dapatkan, namun ia lebih senang dengan hal-hal yang berada dalam kekuasaan orang lain.
Hidupnya terasa sempit, meskipun ia makan makanan yang sedap-sedap, memakai pakaian yang cantik-cantik hingga ketika ia sudah memulakan untuk tidak mempunyai bayangan lagi, tidak bernafas dan pergi menghadap Tuhannya, ia dihisab dengan perhitungan yang rumit dan ampunan yang diberikan kepadanya hanya sedikit.
Ingatlah sesungguhnya orang-orang yang miskin, merekalah orang-orang yang diampuni. Ingatlah sesungguhnya orang-orang miskin, merekalah orang-orang yang diampuni.
(sumber: Kanzul-'Ummal,3/162)
Petunjuk Hidup Berkualiti
No comments:
Post a Comment