SIAPAKAH ORANG YANG KUAT?

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh ALLAH daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada ALLAH, jangan engkau lemah. ( Riwayat Muslim )

Huraian Hadis :

1. Mukmin yang kuat di sini bukanlah yang dimaksudkan adalah mukmin yang sekadar sihat badannya atau kuat semata-mata.

2. Yang dimaksud dengan mukmin yang kuat di sini adalah mukmin yang kuat imannya. Bukan yang dimaksudkan dengan kuat di sini adalah mukmin yang kuat badannya. Kerana kuatnya badan biasanya akan menimbulkan bahaya jika kekuatan tersebut digunakan dalam hal maksiat.

3. Namun pada asalnya, kuat badan tidak semestinya terpuji dan juga tidak semestinya tercela. Jika kekuatan tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat untuk urusan dunia dan akhirat, maka pada saat ini dikira terpuji. Namun jika sebaliknya, digunakan dalam perbuatan maksiat kepada ALLAH, maka pada saat inilah dikira tercela. Yang dimaksud dengan kuatnya iman di sini adalah seseorang mampu melaksanakan kewajiban dan dia menyempurnakannya pula dengan amalan sunnah. Sedangkan seorang mukmin yang lemah imannya  kadangkala tidak melaksanakan kewajiban dan enggan meninggalkan yang haram. Orang seperti inilah yang memiliki kekurangan.

4. Manakala orang yang bersemangat ialah orang yang akan semangat melakukan hal yang bermanfaat. Namun kebanyakan orang saat ini menyia-nyiakan waktunya untuk hal yang tidak bermanfaat. Bahkan kadangkala yang dilakukan adalah hal yang membahayakan diri dan agamanya.. Mukmin yang berakal dan mantap hatinya tentu akan melaksanakan wasiat Nabi SAW  ini, juga akan semangat melakukan hal yang bermanfaat bagi agama dan dunianya.

5. Hal yang manfaat dalam agama kembali pada dua perkara iaitu ilmu nafi’ (yang bermanfaat) dan amalan soleh. Yang dimaksud dengan ilmu nafi’ adalah ilmu yang dapat melembutkan dan menentramkan hati, yang nantinya akan membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

6. Adapun yang dimaksud amalan soleh adalah amalan yang selalu dilandasi dengan ikhlas dan menepati tuntunan Nabi SAW. Adapun hal yang manfaat dalam masalah dunia adalah seorang hamba berusaha untuk mencari rezeki halal dengan berbagai sebab yang diperbolehkan sesuai dengan kemampuannya.

7. Oleh itu, marilah sama-sama kita memohon daripada ALLAH agar dikurniakan kekuatan iman serta semangat dalam melakukan hal yang bermanfaat kerana ianya adalah perkara yang tidak dapat tidak mesti ada dalam diri kita. Mintalah pertolongan ALLAH agar kita terhindar daripada sifat lemah. Apabila lemah ianya punca kepada lunturnya iman dan semangat kita dalam melakukan ketaatan kepada ALLAH. WALLAHU’ALAM